“Because you remain in my heart and
I can’t erase you”
November 22, Kantin sekolah
“Really?”
“Yes Adhwa.”
“But really?”
“Ya, cik Adhwa Nadhirah. Flight lusa.” Amir bersuara lagi.
“Laa, tak jumpa la lepas ni?”
“Tomorrow never dies. Esok kita jumpa. It will be your
treat.”
“Me? No problem. Pagi
jam 10, McD?”
“Set!”
November 23, McD
+ Amir, awak mana? Lupa kawan dah eh.
“Hello mak cik, cari aku kenapa. Dah rindu?”
“Ish, kau nih. Naddy, kau tak hantar Amir dekat airport eh?
Aku terserempak dengan dia dekat airport
pagi tadi.”
“WHATT?!” Statik. Dia berdiri tegak. “Pagi? Pukul berapa?
Kenapa aku tak tau?” Adhwa pantas keluar dari McD dan terus mendapatkan
keretanya.
“Around 9. Itu lah. Aku ingat kau cakap esok baru dia balik.
Yang awal sehari kenapa?”
“I don’t know. Okay, thanks inform me.” Talian dimatikan.
Dia kecewa, marah dan lebih tepat lagi sedih. Pergi tanpa pesan. Itu ke kawan?
**
Even if I rained on
Even if I walk in the
snow
Even if I born again
It’s only you
“Adhwa …” Gambar Adhwa ditenung di dalam screen Samsung milik
Amir. I’m sorry. Really sorry.
“I hate the starts of goodbye” Amir menghela nafas, melihat
awan biru. Kini, dia dalam perjalanan ke rumah baru mereka. Papa dapat offer
letter dekat sabah. Jadi, satu keluarga kena pindah.
**
I miss you again today
Because you remain in
my heart
And I can’t erase you
R E A L L Y
“Bro, kenapa?” Naufal, jiran barunya bertanya.
“What’s wrong with me?” Amir menjawab dengan soalan semula.
“Muka kau, breaking up with someone.”
“Kinda. Missing my best friend.”
“A girl?” Amir angguk. “Dah agak.”
“Not a typical one but a special girl.”
“Love struck?”
“More or less. Itu zaman bebudak sekolah.”
“Sekarang?” Sengihan di bibir Naufal mula terukir kemas.
“Dude, are you trying to figure out something?”
Naufal ketawa. A short laugh. “Betul apa. Aku kenal kau dah
lebih dari 5 tahun. Dan kau tak pernah steady with any girl only stick with
them. Ha ha ha.” Naufal menghabiskan tawanya.
“Whatever it is, are you waiting for her?”
Diam. Terkedu. Dia tak tau nak jawab apa. Dulu, mungkin itu
cuma perasaan tapi sekarang?
“Oi, berangan! So, mana dia sekarang?”
“Aku sure dia masih ada dekat bumi. Lost contact weh.”
“Aku dapat hidu your frustrated. Takpa, kata mak aku kalau
ada jodoh tak ke mana. Pergi lubang cacing pun bakal jumpa.”
“Kalau ada jodoh, kalau takda?”
“Kalau takda, Nadia kan ada.”
“Mati hidup semula pun aku tak ingin!”
**
I only see you
I’m waiting and
waiting for you
In case you come back
In case you come back
again
“Adhwa!” Sentap. Siapa berani gelar dia dengan nama tu? Toleh ke tak?
“Adhwa!” Sekali lagi namanya dipanggil tapi kali ini lebih
nyaring.
“Adhwa Nadhirah!”
No comments:
Post a Comment